Selamat Datang Di Catatan Syamsuatir.Blogspot.com

Minggu, 08 Maret 2015

CINCIN UMAR BIN KHATTAB


Umar bin Khattab, tidak perlu banyak narasi untuk memperkenalkan sosok ini, namanya sudah sangat familiar di telinga dan sudah sangat sering tercatat di dalam lembar sejarah. Ia adalah pemimpin besar dalam sejarah Islam, di kalangan non muslim ia dikenal sebagai Saint Paul of Islam. Kharisma dan wibawanya luar biasa, kesederhanaannya dikagumi, dan sejarah kepemimpinannya menjadi legenda.
Dari sekian banyak cerita mengenai sosok Umar bin Khattab, ada satu sisi yang menarik diperbincangkan dari diri beliau di saat demam batu akik menjangkiti segala jenis manusia pada hari ini. Umar bin Khattab memiliki cincin yang berpahatkan kata “Kafa Bi Nafsika al-Maut Wa’ida Ya Umar” (cukup maut menjadi peringatan bagi engkau Wahai Umar). Melihat cincin berarti mengingat kematian, melihat batu cincin mengingatkan ia akan batu nisan.
Mengingat mati merupakan terapi yang sangat jitu untuk menjauhkan diri dari godaan berbuat maksiat. Rasulullah pun sering memperingatkan umatnya untuk memperbanyak Zikrul Maut (mengingat kematian). Karena itu, terapi Zikrul Maut layak dicoba, terutama bagi orang-orang yang larut dalam kemewahan hidup dunia atau terlena karena terlalu lama berlomba mengejar posisi duniawi.
Lalu apa hubungan cincin Umar bin Khattab dengan kondisi yang sedang dihadapi Indonesia pada saat ini? Beberapa waktu yang lalu Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, di akun twitternya mengatakan bahwa di balik prahara yang melanda Bangsa Indonesia pada saat ini, ternyata banyak kisah dan drama yang berkaitan dengan nafsu untuk meraih kekuasaan. Nafsu untuk meraih kekuasaan inilah yang membuat bangsa ini seolah kehilangan adab dan jati diri. Dengan demikian, birahi kekuasaan ini perlu dikendalikan agar seseorang tidak menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkannya. Seseorang yang dikuasai oleh birahi duniawi, maka amanah, seperti apapun bentuknya, hanya akan mendatangkan kehancuran.
Sesaat setelah menerima amanah untuk memimpin kaum muslimin, Khalifah Umar bin Abdul Aziz, pemimpin besar lain yang juga merupakan cicit Umar bin Khattab, meminta nasehat kepada seorang ulama besar, Hasan al-Bashri. Nasehat singkat melalui sepucuk surat diberikan oleh Sang Imam "Amma ba'du. Durhakailah hawa nafsumu! Wassalam.”
Tulisan ini tidak hendak menggiring kita untuk memakai cincin, tulisan ini juga tidak dimaksudkan sebagai dukungan terhadap penerbitan perda batu akik. Tulisan ini hanya hendak menyampaikan, bahwa Zikrul Maut merupakan salah satu terapi untuk menjauhkan diri dari dorongan berbuat maksiat, menjadi benteng diri dari godaan syahwat duniawi. Mengapa Umar bin Khattab tak tergoda menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi? Salah satu jawabannya adalah karena Umar bin Khattab sadar bahwa kehidupan dunia akan berakhir dengan kematian dan kematian adalah awal pertanggungjawaban di hadapan Allah swt terhadap segala perbuatan yang pernah dilakukan semasa hidup di dunia.
Banyak cara dan media yang bisa digunakan untuk mengingat mati, silahkan pilih media yang sesuai dengan keseharian kita, apakah dengan i’tikaf, mendengar tausiyah agama, tadabbur alam dan merenungi kandungan ayat suci al-Qur’an, atau seperti Umar bin Khattab, menjadikan cincin sebagai salah satu media untuk mengingat mati.
Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar